Oleh : Abi Waskito 04 Oct 2008 - 7:00 pm
Bismillahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillah Rabbil ‘alamin. Was shalatu was salamu ‘alan Nabi Muhammad wa ‘ala alihi wa ashabih ajma’in. Amma ba’du.
Sudah lama saya ingin memberi masukan kepada Ustadz Imam Samudra, Ustadz Mukhlas, dan Ustadz Amrozi. Lama sejak mereka sering berbicara di depan wartawan TV, koran, majalah, website, dsb. Pentingnya memberi masukan itu menjadi sangat kuat setelah terdengar kabar, bahwa eksekusi hukuman mati mereka sudah semakin dekat. Ada yang bilang, sebelum Ramadhan eksekusi di Cilacap. Wallahu a’lam bisshawaab. Sebelum eksekusi itu berlangsung, saya ingin menyampaikan sekedar nasehat. Semoga tulisan ini bisa sampai kepada beliau-beliau disana. Amin ya Karim ya Rahmaan. Semoga upaya ini tidak terlambat. Amin ya Allah, kabulkanlah ya Rabbi, sampaikan kepada mereka.
Sebelum itu mari kita ikuti pernyataan Ustadz Mukhlas, seperti dikutip hidayatullah.com berikut ini:
Surat Mukhlas: Mati Syahid Cita-citaku
Terpidana mati bom Bali Ali Ghufron alias Mukhlas menulis surat terbuka dengan tulisan tangan dan tinta hitam. Ia mengaku, mati syahid adalah cita-citanya.
Surat Mukhlas ditulis dalam selembar kertas folio bergaris. Mukhlas menulis tidak mengajukan grasi karena. Surat itu difotokopi dan dibagi-bagikan kepada wartawan di Dermaga Wijayapura oleh Qadar Faisal dari Tim Pengacara Muslim (TPM) yang mengunjungi Mukhlas di LP Batu, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (20/3).
Dalam suratnya, Mukhlas menulis bebera poin. Diantaranya masalah grasi. Menurutnya, jika dirinya meminta grasi, maka, sama halnya menyekutukan manusia.
“Kalau saya mohon grasi akan terjatuh pada empat dosa dan kesalahan,” katanya. Ia menyebut beberapa kesalahan itu. Diantaranya: Syirik (menyekutukan Allah), haram, penghinaan dan membantu kezaliman. Menurutnya, presiden negara sekuler yang mengikut sistem (agama) demokrasi telah merampas hak-hak otoritas dan kedaulatan Allah dalam menciptakan dan menentukan hukum. “Maka kalau saya mohon grasi kepadanya dalam kasus jihad seperti yang saya lakukan, berarti saya mengakui ketuhanannya.”
“Dalam kehinaan, saya seorang mujahid di pihak yang benar karena membela agama Allah dan membela kaum Muslimin, sedang presiden dalam hal ini bukan di pihak yang benar dan bukan di pihak Allah tapi di pihak thaghut (syetan). Jadi kalau saya memohon kepada pihak yang tidak benar maka perbuatan saya tersebut lebih tidak benar lagi dan merupakan kehinaan,” tambahnya.
“Hukum yang dipakai untuk mengadili kasus saya (jihad) adalah hukum thaghut yang bertentangan dengan Al-Quran dan As Sunah (hukum Allah bahkan yang lebih lucu lagi bertentangan dengan hukum positif thaghut yang sedang berlaku di negeri ini. Maka kalau saya mohon grasi berarti setuju dengan praktik hukum yang salah itu dan bermakna membantah telah membantu kezaliman yang wajib ditentang dan akan menjadi catatan hitam dalam sejarah,” katanya.
Mengenai eksekusi, Mukhlas menganggapnya sebagai takdir. Selain itu, ia mengaku sejak lama mencita-citakan mati syahid.
“Mati syahid adalah cita-citaku, idamanku, dan dambaanku. Jadi kalau Allah Ta’ala menakdirkan diri saya dibunuh oleh orang-orang kafir termasuk orang-orang munafik dan orang-orang murtad dengan cara eksekusi berarti cita-citaku yang paling tinggi tercapai, Alhamdulillah.”
“Saya sebagai seorang muslim yang beraqidah salaf dan komitmen dengan syariat Allah, haram atas saya menyetujui eksekusi sebab eksekusi atau membunuh seorang muslim apalagi seorang mujahid dengan sengaja dan direncanakan tanpa kebenaran dari Allah adalah perbuatan kriminal dan dosa besar sekali. Seluruh yang terlibat mendapat kemurkaan dan kutukan Allah, dan dimasukkan ke dalam neraka jahanam selamanya. (QS An-Nisa (4): 93). Dan untuk hukum di dunia seluruh yang terlibat wajib diqishas, darah dengan darah, jiwa dengan jiwa,” tambahnya.
Sumber: www.hidayatullah.com, 21 August 2008.
Kita sangat sering mendengar mereka mengatakan seperti ucapan di atas, “Mati syahid adalah cita-citaku, idamanku, dan dambaanku. Jadi kalau Allah Ta’ala menakdirkan diri saya dibunuh oleh orang-orang kafir termasuk orang-orang munafik dan orang-orang murtad dengan cara eksekusi berarti cita-citaku yang paling tinggi tercapai, Alhamdulillah.”
Kita sangat sering mendengarnya, terutama dalam liputan-liputan TV seputar persidangan mereka, wawancara dengan mereka, atau liputan seputar terorisme. Karena sering jadi rasanya menjadi tidak aneh lagi.
Nah, persoalannya justru disini.
Kita semua sudah tahu bahwa niat mereka berjihad, niat mereka menentang Amerika, dan seterusnya. Untuk itu mereka terjun berjihad secara fisik. Ya, kita tahu niat tersebut, karena sering mereka ucapkan.
Menurut saya, kalau ustadz-ustadz di atas memang benar-benar ingin berjihad, ingin mati syahid, ingin meraih syurga, seharusnya tidak perlu banyak-banyak berkomentar. Sudah saja, jalani semua itu dengan sabar, dengan tawadhu’, dengan tawakkal kepada Allah, tanpa perlu banyak membuat opini. Ya sunyi, sepi, minus publikasi, seperti angin yang bertiup semilir, tak terjamah bentuknya, tetapi terasa hadirnya. Kalau kata Buya M. Natsir istilahnya, “Menenggelamkan diri.” Beramal, beramal, beramal terus; berjuang, berjuang terus; tidak peduli orang akan simpati, antipati, atau tidak mempedulikan. Semuanya ikhlas, bersih, jernih, minus publikasi.
Saya ingat, Dr. Abdullah Azzam dalam Tarbiyah Jihadiyyah juga menceritakan seorang pejuang Afghanistan yang “rame ing gawe, sepi ing pamrih”. Dia datang tidak diundang, dia pergi pun tak diketahui. Sepi, dingin, bersih, kholas, tanpa tendensi apapun. Cukuplah Allah sebagai saksi atas amalnya. Wa maallahu bi ghafilin amma ya’malun (tidaklah Allah lalai dari apa yang mereka perbuat). Allah Maha teliti Hisab-Nya, tidak akan menzhalimi manusia, walau hanya sebutir debu pun.
Untuk itu saya menasehatkan, andai nasehat ini dianggap berharga. Mohon ustadz-ustadz banyak istighfar, banyak bertaubat, memohon ampunan atas semua kesalahan dan dosa-dosa. Tinggalkan segala macam pernyataan dan publikasi. Tinggalkan semua itu, khawatir nanti Anda tidak akan meraih seperti yang didambakan, yaitu mati syahid di jalan Allah. Jangan dirusak amal-amal dalam hidupmu dengan segala publisitas yang bisa mengetam amal-amal tersebut. Jadilah mukhlisin, bertaubatlah untuk menjadi seorang mukhlisin.
Mohon maaf, saya tak bermaksud menggurui. Saya hanya khawatir, nanti Anda tidak akan tersampaikan kepada tujuan yang Anda kehendaki. Ingatlah, ada sebuah hadits yang menceritakan seseorang alim, seorang aghniya, dan seorang mujahid. Mereka mengira Allah akan membalas amal-amalnya dengan sempurna, tetapi ternyata mereka malah mendapat kerugian (neraka). Salah satunya, ada pejuang yang beramal karena ingin dibanggakan sebagai pejuang. Dia tidak ikhlas di jalan Allah.
Dulu, almarhum Al Ustadz SM. Kartosoewiryo. Ketika beliau ditangkap militer dan siap menjalani hukuman. Beliau menerima semua itu dengan sangat tabah, sabar, dan ikhlas. Tanpa publikasi macam-macam. Bahkan dimana pusara beliau saat ini, tidak pernah ada yang tahu.
Sekali lagi, tinggalkan semua ini, luruslah menghadap Allah dengan sepenuh jiwamu. Jangan gentar karena eksekusi, sebab orang yang hidup pun pasti nanti juga “dieksekusi” oleh Malakat Maut. Sama saja, hanya beda cara dan prosesnya. Luruskan hatimu kepada Allah, ikhlas kepada-Nya, mengharap ampunan dan kasih sayang-Nya. Amin.
Mohon maaf atas masukan dan nasehat ini. Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin. Wa shallallah ‘ala Rasulillah Muhammad wa ‘ala alihi wa ashabih ajma’in.
Abu Muhammad Waskito.
http://abisyakir.wordpress.com
This Article Posted by : Abi Waskito
Date : 04 Oct 2008 - 7:00 pm
Mengenai Saya
- Negeri Impian vs Negeri Porno
- pemikir-Pekerja keras-Homuris-Istiqamah-mudah bergaul
berikan penilaian Anda tentang blog aku
Warning Terrorist....!!!!!!!!!!!!!!
Awas!! Skenario “BABAT RUMPUT” Terhadap Fundamentalis Islam
Perkembangan kondisi pasca pernyataan Pangdam IV Diponegoro "jika ada orang asing memakai sorban, jubah atau berjenggot, laporkan saja ke pihak keamanan", yang dikritisi banyak pihak sampai dengan hari ini, membuat saya tergelitik untuk membuat tulisan tentang keadaan yang semakin tidak nyaman atau istilahnya menekan Ummat Islam dalam banyak hal.
Nampaknya aparat semakin arogan dengan aksi-aksi seolah membela keselamatan rakyat, dengan alasan keamanan mereka menekan dakwah dan kegiatan para Ulama', Da'i, Kyai dan ustad, karena menurut mereka ini adalah metode pencegahan aksi teror. Ya, dengan kata lain semakin mempertegas tuduhan bahwa Islam itu sumber teror bagi masyarakat. Yang benar saja, bagaimana mungkin seorang yang sedang berdakwah diawasi terus menerus dengan alasan pencegahan.
Ini namanya melempar tuduhan secara serampangan dengan alasan yang sembrono pula. Kalau keadaannya tetap seperti ini, saya rasa hubungan antara aparat dan Ummat Islam nantinya akan semakin meruncing. Analisa saya, ini sengaja dilakukan aparat sebagai bagian dari skenario "babat rumput" terhadap Islam yang dinilai aparat masuk kategori garis keras atau radikal.
Kita ini kan katanya negara demokrasi, berarti kalau aparat saja bisa lempar tuduhan semudah itu demikian pula saya sebagai rakyat yang punya hak untuk menganalisa satu keadaan. Lanjutan dari analisa saya adalah, bila keadaan yang "sengaja" dibikin runcing ini berhasil, pasti akan ada bentrokan antara aparat (misalnya sengaja dibentuk satu pasukan khusus yang namanya apa saja) dengan para pendakwah Islam tadi. Alasannya kan sudah jelas, dakwahnya dinilai provokatif dan membahayakan negara.
Nanti bisa saja penjara penuh dengan para tokoh agama Islam, atau yang lebih sadis bisa saja nyawa para pendakwah ini terancam karena dinilai dakwahnya keras. Terjadi lagi deh pembantaian Tanjung Priok kedua, dan pembantaian lain yang alasannya melindungi negara. Terus sebenarnya demokrasinya itu bagian mana? Ya namanya masih otoriter dong.
Lebih gawat lagi, Ummat Islam tidak akan tinggal diam, karena yang diincar ini kelihatannya Islam yang fundamentalis, yang masih berpegang dengan Islam klasik bukan yang liberal. Mana mungkin tokoh Islam liberal bakal bentrok dengan aparat, karena yang ingin dikembangkan ke depan Islam model liberalisme, sekularisme dan sejenisnya.
Kalau Islam yang menjalankan sunnah seperti berjanggut, memakai sorban dan sunnah lainnya yang tampak lewat penampilan fisik dituduh teroris, lantas yang Islam "baik-baik" ya sudah pasti yang pakai dasi, yang berpakaian tidak seperti sunnah Nabi SAW. Kan aneh, Ummat Islam digiring untuk semakin menjauhi sunnah Nabi karena berpenampilan fisik seperti anjuran Nabi SAW adalah gayanya teroris, kok tambah ngawur saja.
Jadi, ummat Islam juga waspada terhadap pengawasan model begini, targetnya aparat sepertinya memang sekalian saja agar terjadi bentrok dengan mereka, biar sekali babat langsung beres, tokoh Islam radikal diberangus dengan alasan membela kepentingan bangsa.
Mudah-mudahan perkiraan / analisa saya ini salah, namun Ummat Islam saya harap tetap waspada terhadap aparat yang mulai mengusik ketentraman dan martabat Ummat Islam.
Wassalam.
Salim Syarief MD dikutip from (www.Arrahmah.com)
Cari Blog Ini
Pengikut
my recomendation
www.situsbersih.com
www.harunyahya.com
www.mediaummat.com
www.pks-kalsel.com
www.hizbut-tahrir.or.id
www.arrahmah.wordpress.com
www.warungmp3.com
www.facebook.com
www.friendster.com
Category
- kemenangan (1)
Rabu, 09 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bacaan GauL n Islami
- Creation man
- cowok jelek
- cinta itu apa sih
- Buat_Para_Pria
- berpikir_mendalam
- BERAPA_BESAR_BOBOT_SEBUAH_DOA
- BELAJAR_DARI_KELUARGA_MUTAMMIMUL_ULA.
- Belajar_dari_Ambisi_Singapura_Menguasai_Dunia
- Bekerja_ala_SOHO
- Bagus_untuk_direnungkan
- Bagus_loh_untuk_dibaca
- Atasi_Kejenuhan_Dari_Rutinitas
- Arti_Buah
- Apakah_tuhan_menciptakan_kejahatan
- Apa_sih_nilai_lebih_naik_pesawat.
- Anak2_Karbitan_Patut_Direnungkan
- Alasan_orang_untuk_saling_jatuh_cinta
- Ahmadinejad_yg_sederhana
- 10_tanda_anda_salah_membeli_komputer
- memulai usaha sendiri
- Apa sih Bab 5
- 6 minggu 6 bulan 6 hari
- Allah itu ada
- Bacaan Inspirasi
Freee!! Silahkan berlangganan tuliskan email anda dibawah ini
Blog Archive
-
▼
2009
(30)
-
▼
September
(21)
- Bau Intelijen pada Pilpres 2009
- Setelah Putus PACAR!!!
- Jomblo Vs Pacaran
- Menggugat Kejujuran Pengusung Ekonomi Kapitalisme
- Akhlak Buruk Gerombolan Penolak RUU Pornografi
- Krisis Keuangan Global, Derita perih dari Kapitalis
- "Kebenaran"
- Islam Mataram dan Derita Muslim Indonesia
- Film Yesus versi Iran : Yesus Tidak Pernah Disalib
- Situs Youtube Dijadikan Penyebaran Agama di Dunia
- Nasehat Untuk Saudaraku Ustadz Imam Samudra, Ustad...
- Hey AS, Selamat datang di Dunia Ketiga!
- Yahudi Zionis dibalik Film Anti-Islam Obsession
- Tokoh-tokoh Islam Liberal
- Aku punya alamat Facebook Artis lho?
- Dulu Aku Orang PKS lho?
- Khilafah the real of true
- Bom dalam Prespektif Islam
- Awas!! Skenario 揃ABAT RUMPUT?Terhadap Fundamentali...
- Islam Agama Diskriminasi?
- PENGUASA MURTAD sih loe?
-
▼
September
(21)
Labels
- kemenangan (1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar