Oleh : Redaksi 29 Oct 2008 - 12:30 pm
Salah satu yang sangat menyolok tampak di depan mata saat krisis finansial global dunia saat ini adalah ketidak jujuran. Ketidakjujuran para pemimpin, ketidak jujuran para intelektual . Padahal kejujuran pastilah dibutuhkan oleh siapapun. Sebaliknya pendusta tentu saja tidak disukai oleh siapapun dan yang jelas dilaknat Allah SWT. Ketidakjujuran itu sekarang tampak jelas dari mereka-mereka yang mengusung dan mempertahankan ideology kapitalisme.
Ketidakjujuran yang pertama adalah menolak bahwa persoalan ini merupakan persoalan system kapitalisme itu sendiri. Mereka mengatakan krisis financial ini bukan persoalan system ideology kapitalisme. Ini hanya masalah naik turun biasa dalam system ekonomi, upaya mencari keseimbangan, hanya sekedar recovery ekonomi. Karena itu menurut mereka , kita tidak membutuhkan pergantian system ideology. Kita cukup memainkan instrument teknis ekonomi seperti naik turun suku bunga, buyback saham, kucuran dana, intervensi pasar, bailout dan lain-lain. Dengan optimis mereka mengatakan , ekonomi dunia akan kembali membaik. (simak diskusi HTI vs VOA "Rizal Mallarangeng" )
Padahal sudah sangat nyata didepan mata krisis ekonomi ini bukan pertama kali terjadi. Sudah terjadi berulang kali. Tentu sangat mengherankan kalau ada yang mengatakan tidak ada yang salah dalam system kapitalisme ini. Kalau tidak ada yang salah kenapa terjadi berulang-ulang ?
Yang menggelikan masih ada intelektual atau pengamat ekonomi di negeri kita yang dikenal pro liberal berjibaku membela ekonomi kapitalisme. Padahal disisi lain, kritik terhadap ekonomi kapitalisme justru bermunculan dari pakar ekonomi Barat maupun pengusaha kapitalis sendiri.
Dalam editorial 20 September The New York Times dengan sangat keras mengecam sistem kapitalisme liberal yang diterapkan pemerintahan Presiden Bush sebagai sumber malapetaka ini. Menurut editorial itu, rakyat Amerika harus diberi tahu kebenaran yang fundamental bahwa krisis yang sekarang menerpa Amerika terjadi sebagai hasil sebuah kesengajaan dan kegagalan sistematik dari pemerintah untuk mengatur dan memonitor aktivitas bankir, kreditor, pengelola dana (hedge funds), asuransi dan pemain pasar lainnya.
Tak urung pemenang hadiah nobel Joseph E. Stiglitz, mengkhawatirkan AS akan terpuruk pada depresi hebat. Ia pun mengingatkan negara-negara peniru sistem kapitalisme AS, untuk bersiap-siap hancur. “Upaya penyelamatan Bush berupa kucuran dana US$ 700 milyar dan nasionalisasi sejumlah bank adalah tanda kematian sistem kapitalisme ala AS,” ujarnya.
Rencana penyelamatan yang dilakukan juga diperkirakan tidak akan benar-benar menyelesaikan masalah. Dalam pandangan Goerge Soros sebenarnya krisis demi krisis sudah bermunculan sejak tahun 1980-an. Namun menurutnya krisis ditangani justru untuk menciptakan krisis baru. Penyelamatan yang dilakukan selama ini bagaikan obat bius yang sekedar meringankan rasa sakit untuk sementara waktu. Itu karena sebab-sebab kehancurannya membutuhkan penyelesaian hingga ke akarnya, bukan hanya kebijakan tambal sulam
Hizbut Tahrir sendiri sudah berulang kali mengatakan yang terjadi sekarang adalah persoalan system yang fundamental. Ada kesalahan fundamental dari system ekonomi kapitalisme sekarang. Tahun 1997, Hizbut Tahrir telah mengeluarkan booklet, Hazzat al-Aswaq al-Maliyah: Asbabuha wa Hukm as-Syar’i fi Hadzihi al-Asbab (Goncangan Pasar Modal: Sebab dan Hukum Syara’ terkait dengan Sebab ini). Dengan tegas dan jelas disebutkan dalam booklet itu persoalan krisis ekonomi kapitalisme berpangkal pada tiga hal ; system keuangan yang ribawi, pasar saham yang spekulatif seperti judi, dan mata uang kertas yang tidak berdasarkan pada emas . Tiga perkara inilah yang membuat ekonomi non riil menggelembung lebih besar dari ekonomi riil. Hal ini menciptakan ekonomi yang rapuh yang kelihatan besaar namun gampang pecah (bubble economic). Dan sekarang tahun 2008, krisis kembali berulang, apa yang sudah lama diingatkan oleh Hizbut Tahrir kembali terulang.
Ketidakjujuran yang kedua adalah menutup mata bahwa system kapitalisme telah membawa penderitaan yang luar biasa bagi umat manusia. Rizal Malarangeng dalam diskusi Halaqoh Islam dan Peradaban yang diselenggarakan Hizbut Tahrir (23/10) dengan menyakinkan mengatakan satu-satunya system ekonomi yang mampu mensejahterakan manusia adalah kapitalisme. Kita tidak habis pikir, bagaimana Bang Rizal bisa menutup mata terhadap korban-korban kapitalisme dunia sekarang ini.
Jauh sebelum terjadi krisis saja kapitalisme telah gagal mensejahterakan manusia. Untuk di Indonesia, berdasarkan data BPS , setelah dinaikkannya BBM,penduduk miskin meningkat dari 15,75 % (2005) menjadi 17,95 % (2006) 39,05 juta hidup miskin (Kompas, 6/11/2006). Memang terakhir jumlah penduduk miskin Indonesia berkurang, tapi tetap saja jumlah yang miskin mencapai puluhan juta. Kalau menggunakan standar 2 dollar /hari (standar Bank Dunia) berarti 50 % rakyat Indonesia (100 juta jiwa) hidup dalam kemiskinan. Nasib dunia juga tak jauh beda, berdasarkan laporan FAO, 800 juta orang terancam mati akibat kelangkaan pangan karena kemiskinan dan keterbelakangan (Kompas, 1/11/2004).
Memang kita akui system kapitalisme telah mensejahterakan manusia. Namun pertanyaannya seberapa banyak yang sejahtera itu ? Hanya segelintir orang yang memiliki modal yang kuat ! Kapitalisme telah menciptakan kesenjangan yang luar biasa. Rudolf H. Strahm (1980) menulis negara-negara industri dg penduduk hanya 26 % menguasai lebih 78 % produksi, 81 % perdagangan dunia, 70 % pupuk, dan 87 % persenjataan dunia. Sedang 74 % penduduk dunia (di Asia, Afrika, dan Amerika Latin) hanya menikmati sisanya, yakni seperlima produksi dan kekayaan dunia.
Laporan UNDP (1999) juga menggambarkan potret yang sama. seperlima orang terkaya dari penduduk dunia mengkonsumsi 86 % semua barang dan jasa dunia. Sebaliknya seperlima penduduk termiskin hanya mendapatkan 1 persen lebih sedikit barang dan jasa dunia. Dalam laporan pendapatannya untuk tahun 2007, pihak ExxonMobil memperoleh keuntungan sebesar $40.6 Billion . Nilai penjualan ExxonMobil mencapai $404 billion, melebihi Gross Domestic Product (GDP) dari 120 negara di dunia. Kita harus memberikan catatan tegas, negara kapitalis dengan perusahaan multinasionalnya memang sejahtera, namun dengan memiskinkan negara berkembang.
Bang Rizal dan para pendukung sistem kapitalisme, mungkin boleh-boleh saja dengan enteng mengatakan, krisis ini hal yang biasa, ekonomi akan kembali seimbang. Dalam diskusi kemarin, Bang Rizal, sambil agak tertawa mengatakan, soalnya kenapa kalau kita kapitalis?Tentu saja masalah bang ! Sebab sistem ini telah membunuh ratusan jutaan manusia.
Kita perlu perlu pertanyakan bagaimana dengan korban-korban krisis ekonomi dunia ini, apakah kita menutup mata dengan semua ini? Di Amerika Serikat sendiri saat ini 28 persen penduduknya - dari sekitar 300 juta orang - termasuk kategori miskin. Data terakhir menunjukkan 37 juta orang malah telah berada di bawah garis kemiskinan. Kini setiap hari orang-orang miskin itu mendapatkan bantuan sebesar 5,6 dolar AS (60 ribu rupiah)/hari untuk makansuatu jumlah yang sangat kecil dan tidak cukup.
Organisasi Buruh Internasional (ILO) memprediksikan, 20 juta orang akan menjadi pengangguran sampai akhir tahun 2009 sebagai dampak dari krisis keuangan yang memicu krisis perekonomian global. Dalam konferensi internasional World Food Day di Dublin, Irlandia, mantan sekjen PBB Kofi Annan menekankan kemungkinan 10.000 anak-anak di Dunia Ketiga meninggal dunia Kamis (16/10) kemarin akibat kekurangan gizi.Beberapa pakar krisis pangan di pertemuan puncak itu sepakat bahwa jumlah orang yang kelaparan di seluruh dunia akan meningkat sekitar 920 juta. Bagaimana kita menganggap perkara ini adalah biasa sementara korbannya ratusan juta manusia? Bukankah mereka itu adalah manusia, bukan sekedar angka-angka?
Walhasil kita butuh kejujuran yang terakhir, untuk menerima sistem ekonomi Islam yang bersumber dari Dzat yang Maha Benar, Allah SWT. Sistem ekonomi yang akan memberikan kesejahteraan pada manusia, bukan hanya muslim tapi non muslim. Bukan hanya segelintir orang , tapi pada semua orang. Sangat tegas politik ekonomi Islam adalah menjamin kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan) tiap individu rakyat, menjamin pendidikan dan kesehatan gratis.
Sangat jelas pula sistem ekonomi Islam yang berdasarkan mata uang emas , perekonomian yang jauh dari riba dan judi yang spekulatif akan mendorong ekonomi sektor riil. Ekonomi Islam lewat pengaturan pemilikan yang disamping mengakui pemilikan individu dan negara juga akan tegas mengatur pemilikan umum yang merupakan milik rakyat dan tidak boleh diserahkan kepada swasta. Air, listrik, hutan, tambang emas,minyak, perak, batu-bara adalah milik rakyat (milkiyah ‘amah) yang dikelola oleh negara untuk kesejahteraan rakyat. Akankah kita masih menolak sistem islam yang agung ini? Lagi-lagi butuh kejujuran. (Farid Wadjdi/HTI)
Krisis Finansial Global, Tanda Nyata Runtuhnya Kapitalisme?
Krisis Finansial Global: Tanda Nyata Runtuhnya Kapitalisme?
HTI-Press. Krisis finansial yang melanda Amerika Serikat, kemudian menjadi krisis global saat ini sebenarnya suatu hal yang biasa dan tidak mengejutkan. Dalam kajian Ikatan Sarjana Ekonomi Islam Indonesia, disebutkan krisis ini ternyata sudah berulang kali terjadi. Sepanjang seratus tahun terakhir sudah terjadi 20 kali. “Itu artinya rata-rata lima tahun sekali krisis ini terjadi,” ujar Ismail Yusanto, Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia di depan ratusan peserta Halqah Islam dan Peradaban, di Jakarta Kamis (23/10). Acara ini dihadiri juga oleh pembicara lainnya seperti Achmad Deni Daruri (Presiden Director Center for Banking Crisis), Hartoyo (Mantan Penjabat IMF di Indonesia), dan Rizal Malarangeng (Direktur Freedom Institute) (HTI).
Mengenai Saya
- Negeri Impian vs Negeri Porno
- pemikir-Pekerja keras-Homuris-Istiqamah-mudah bergaul
berikan penilaian Anda tentang blog aku
Warning Terrorist....!!!!!!!!!!!!!!
Awas!! Skenario “BABAT RUMPUT” Terhadap Fundamentalis Islam
Perkembangan kondisi pasca pernyataan Pangdam IV Diponegoro "jika ada orang asing memakai sorban, jubah atau berjenggot, laporkan saja ke pihak keamanan", yang dikritisi banyak pihak sampai dengan hari ini, membuat saya tergelitik untuk membuat tulisan tentang keadaan yang semakin tidak nyaman atau istilahnya menekan Ummat Islam dalam banyak hal.
Nampaknya aparat semakin arogan dengan aksi-aksi seolah membela keselamatan rakyat, dengan alasan keamanan mereka menekan dakwah dan kegiatan para Ulama', Da'i, Kyai dan ustad, karena menurut mereka ini adalah metode pencegahan aksi teror. Ya, dengan kata lain semakin mempertegas tuduhan bahwa Islam itu sumber teror bagi masyarakat. Yang benar saja, bagaimana mungkin seorang yang sedang berdakwah diawasi terus menerus dengan alasan pencegahan.
Ini namanya melempar tuduhan secara serampangan dengan alasan yang sembrono pula. Kalau keadaannya tetap seperti ini, saya rasa hubungan antara aparat dan Ummat Islam nantinya akan semakin meruncing. Analisa saya, ini sengaja dilakukan aparat sebagai bagian dari skenario "babat rumput" terhadap Islam yang dinilai aparat masuk kategori garis keras atau radikal.
Kita ini kan katanya negara demokrasi, berarti kalau aparat saja bisa lempar tuduhan semudah itu demikian pula saya sebagai rakyat yang punya hak untuk menganalisa satu keadaan. Lanjutan dari analisa saya adalah, bila keadaan yang "sengaja" dibikin runcing ini berhasil, pasti akan ada bentrokan antara aparat (misalnya sengaja dibentuk satu pasukan khusus yang namanya apa saja) dengan para pendakwah Islam tadi. Alasannya kan sudah jelas, dakwahnya dinilai provokatif dan membahayakan negara.
Nanti bisa saja penjara penuh dengan para tokoh agama Islam, atau yang lebih sadis bisa saja nyawa para pendakwah ini terancam karena dinilai dakwahnya keras. Terjadi lagi deh pembantaian Tanjung Priok kedua, dan pembantaian lain yang alasannya melindungi negara. Terus sebenarnya demokrasinya itu bagian mana? Ya namanya masih otoriter dong.
Lebih gawat lagi, Ummat Islam tidak akan tinggal diam, karena yang diincar ini kelihatannya Islam yang fundamentalis, yang masih berpegang dengan Islam klasik bukan yang liberal. Mana mungkin tokoh Islam liberal bakal bentrok dengan aparat, karena yang ingin dikembangkan ke depan Islam model liberalisme, sekularisme dan sejenisnya.
Kalau Islam yang menjalankan sunnah seperti berjanggut, memakai sorban dan sunnah lainnya yang tampak lewat penampilan fisik dituduh teroris, lantas yang Islam "baik-baik" ya sudah pasti yang pakai dasi, yang berpakaian tidak seperti sunnah Nabi SAW. Kan aneh, Ummat Islam digiring untuk semakin menjauhi sunnah Nabi karena berpenampilan fisik seperti anjuran Nabi SAW adalah gayanya teroris, kok tambah ngawur saja.
Jadi, ummat Islam juga waspada terhadap pengawasan model begini, targetnya aparat sepertinya memang sekalian saja agar terjadi bentrok dengan mereka, biar sekali babat langsung beres, tokoh Islam radikal diberangus dengan alasan membela kepentingan bangsa.
Mudah-mudahan perkiraan / analisa saya ini salah, namun Ummat Islam saya harap tetap waspada terhadap aparat yang mulai mengusik ketentraman dan martabat Ummat Islam.
Wassalam.
Salim Syarief MD dikutip from (www.Arrahmah.com)
Cari Blog Ini
Pengikut
my recomendation
www.situsbersih.com
www.harunyahya.com
www.mediaummat.com
www.pks-kalsel.com
www.hizbut-tahrir.or.id
www.arrahmah.wordpress.com
www.warungmp3.com
www.facebook.com
www.friendster.com
Category
- kemenangan (1)
Rabu, 09 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bacaan GauL n Islami
- Creation man
- cowok jelek
- cinta itu apa sih
- Buat_Para_Pria
- berpikir_mendalam
- BERAPA_BESAR_BOBOT_SEBUAH_DOA
- BELAJAR_DARI_KELUARGA_MUTAMMIMUL_ULA.
- Belajar_dari_Ambisi_Singapura_Menguasai_Dunia
- Bekerja_ala_SOHO
- Bagus_untuk_direnungkan
- Bagus_loh_untuk_dibaca
- Atasi_Kejenuhan_Dari_Rutinitas
- Arti_Buah
- Apakah_tuhan_menciptakan_kejahatan
- Apa_sih_nilai_lebih_naik_pesawat.
- Anak2_Karbitan_Patut_Direnungkan
- Alasan_orang_untuk_saling_jatuh_cinta
- Ahmadinejad_yg_sederhana
- 10_tanda_anda_salah_membeli_komputer
- memulai usaha sendiri
- Apa sih Bab 5
- 6 minggu 6 bulan 6 hari
- Allah itu ada
- Bacaan Inspirasi
Freee!! Silahkan berlangganan tuliskan email anda dibawah ini
Blog Archive
-
▼
2009
(30)
-
▼
September
(21)
- Bau Intelijen pada Pilpres 2009
- Setelah Putus PACAR!!!
- Jomblo Vs Pacaran
- Menggugat Kejujuran Pengusung Ekonomi Kapitalisme
- Akhlak Buruk Gerombolan Penolak RUU Pornografi
- Krisis Keuangan Global, Derita perih dari Kapitalis
- "Kebenaran"
- Islam Mataram dan Derita Muslim Indonesia
- Film Yesus versi Iran : Yesus Tidak Pernah Disalib
- Situs Youtube Dijadikan Penyebaran Agama di Dunia
- Nasehat Untuk Saudaraku Ustadz Imam Samudra, Ustad...
- Hey AS, Selamat datang di Dunia Ketiga!
- Yahudi Zionis dibalik Film Anti-Islam Obsession
- Tokoh-tokoh Islam Liberal
- Aku punya alamat Facebook Artis lho?
- Dulu Aku Orang PKS lho?
- Khilafah the real of true
- Bom dalam Prespektif Islam
- Awas!! Skenario 揃ABAT RUMPUT?Terhadap Fundamentali...
- Islam Agama Diskriminasi?
- PENGUASA MURTAD sih loe?
-
▼
September
(21)
Labels
- kemenangan (1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar