Sampai terakhir dua fraksi PDIP dan PDS (Kristen) tetap menolak RUU Pornografi disyahkan menjadi undang-undang. PDIP dan PDS dengan tegas menolak seluruh materi RUU Pornografi. Kedua fraksi itu tak melihat ada urgensinya disyahkannya RUU Pornografi. Pemerintah tak berhak membuat undang-undang yang dapat membatasi kebebasan dan hak asasi. Karena, berekspresi bagian hak asasi yang wajib dilindungi pemerintah.
Padahal, sudah banyak yang merasa terancam dengan adanya berbagai bentuk pornografi dan pornoaksi, yang bagaikan senjata ‘perusak’ bagi masa depan kemanusiaan. Gejala penyimpangan sosial di masyarakat sudah sangat luas, dan sangat parah.
Akibat dari pornografi dan pornoaksi. Pornografi sudah menjadi industri. Pornografi sudah menjai ideologi. Bukan saja mempunyai nilai ekonomis, tapi porno sudah menjadi ideologi.
Porno juga sudah menjadi ‘agama’ baru di Indonesia, di mana aktivitas porno, tak boleh lagi dibatasi, seperti orang melakukan ibadah di masjid, gereja, dan pura. Terbukti dua partai politik, yang memiliki ideologi nasionalis dan agama (Kristen) dengan konsisten terus menolak adanya undang-undang yang dapat membatasi hak-hak dasar manusia.
Mereka mungkin lebih senang manusia atau rakyat Indonesia berperilaku seperti binatang, bebas melakukan apa saja, termasuk dalam hal-hal yang sangat dilarang, seperti sek bebas. Melakukan hubungan sek tanpa adanya ikatan apa-apa. Memperlihatkan auratnya secara bebas di depan umum, tanpa batas. Karena, hal itu merupakan kebebasan berekspresi yang tak boleh dilarang. Tak perlu adanya larangan atau undang-undang. Inilah paradigma dari PDIP dan PDS, yang tak mau mengkompromikan pandangannya tentang RUU Pornografi.
Esensinya dengan adanya sikap yang diambil PDIP dan PDS, tak ingin kehidupan ini berlangsung tertib, sesuai dengan kaidah-kaidah yang baku, yang secara sosiologis, masyarakat Indonesia, mayoritas penganut agama. Dengan adanya kebebasan sek dan berbagai bentuk ekspresi porno lainnya, tujuannya tak lain, menciptakan rakyat menjadi ‘longgar’ terhadap kehidupan agama. Tentu, yang paling menjadi target dan sasaran adalah penghancuran struktur keluarga.
Mereka (PDIP dan PDS) tak ingin adanya keluarga yang harmoni dan utuh, disertai prinsip-prinsip agama. Karena, hanya agama yang mengatur kehidupan keluarga secara teratur, dan jelas. Masyarakat akan hidup teratur dan bahagia, selama masih memiliki ikatan agama yang kuat. Sebaliknya, sebuah keluarga akan mengalami kekacauan dan disharmoni , yang tidak memiliki ikatan agama yang kuat. Sebuah keluarga akan sangatlah ditentukan oleh pola interaksinya dengan nilai-nilai agama yang dianutnya.
Kehidupan seperti masyarakat Barat sudah tanpa ikatan agama. Dan, mereka mengalami kehancuran. Berbagai penyakit sosial telah menggerogoti kehidupan mereka. Desitegrasi keluarga menyebar luas. Banyak struktur keluarga yang tak jelas lagi. Banyak keluarga ‘single parent’, di mana seorang ibu yang mempunyai anak,tanpa bapak, dan seorang bapak yang mempunyai anak tanpa ibu.Mereka bertahun-tahun hidup satu rumah, bahkan mereka sudah mempunyai anak, tanpa ikatan pernikahan. Ini sudah umum di negara-negara Barat.
Bahkan, perkawinan juga tidak jelas, di mana struktur keluarga itu, akhirnya juga tidak jelas. Banyak kejadian, seorang anak mengawini ibunya sendiri, sebaliknya seorang bapak mengawini anaknya sendiri. Inilah yang mengakibatkan kehancuran keluarga. Kebebasan sek yang sekarang dipuja-puja di Barat, mengakibatkan di Negara-negara Barat, penduduknya terancam kepunahan. Mereka melakukan hubungan sek, tapi mereka tak mau mempunyai anak.
Beberapa negara di Skandinavia, pertumbuhan penduduknya mengalami minus. Ada yang membuat prediksi, negara-negara Eropa, akan mengalami kepunahan penduduk. Banyak orang-orang tua. Sementara, anak-anak mudanya,jumlahnya semakin sedikit. Apakah mereka yang menolak RUU Pornograpi mempunyai scenario, ingin memunahkan penduduk Indonesia,yang sebagian besar adalah muslim?
Di Papua, ada sebuah daerah, yang penduduknya terancam punah, sebagai akibat penyakit kotor (gonoroe), yang menyerang mereka. Akibat, hubungan sek bebas, antara mereka dengan wanita-wanita pelacur. Sekarang berapa jumlah penduduk Indonesia yang sudah terkena penyakit Aids? Mungkin Indonesia akan menjadi seperti negara –negara Afrika yang mengalami ancaman kepunahan, akibat wabah Aids. Ini tak lain akibat adanya sek bebas. Berapa banyak tempat-tempat pelacuran di seluruh wilayah Indonesia? Hotel, sebagian tempat-tempat itu, tak lain juga menjadi tempat pemuasan sek. Inilah ancaman yang riil bagi masa depan Indonesia. Karena perlahan-lahan terjerumus ke dalam kebobrokan moral yang amat dahsyat.
RUU Pornografi sebenarnya, sudah ‘ompong’, dan tak memiliki pengaruh apa-apa, dan hanya formalitas belaka. Tapi, itupun ditolak mati-matian oleh PDIP dan PDS. RUU Pornografi yang sudah disyahkan di Pansus, yang dihadhiri oleh wakil pemerintah, seperti Menag, Maftuh Basyuni, Menneg PP, Meutia Hatta, dan Menkoinfo, M.Nuh, rencananya akan disyahkan hari Kamis, 30 Oktober 2008, sebagai bagian akhir perjalanan yang sangat panjang, yang penuh liku.
Apakah RUU Pornografi, yang akan menjadi Undang-undang itu, nantinya dapat menyelamatkan rakyat Indonesisa dari kehancuran moral mereka? Tidak ada jaminan. Rakyat harus memahami ancaman budaya sekuler dari Barat, yang sekarang menggerus kehidupan agama di Indonesia, sudah masuk ke dalam relung-relung keluarga. Dan, budaya Barat yang merusak itu dibela oleh PDIP dan PDS. Lalu, sesungguhnya moral apa yang dianut oleh PDIP dan PDS? Wallahu ‘alam. (eramuslim)
Mengenai Saya
- Negeri Impian vs Negeri Porno
- pemikir-Pekerja keras-Homuris-Istiqamah-mudah bergaul
berikan penilaian Anda tentang blog aku
Warning Terrorist....!!!!!!!!!!!!!!
Awas!! Skenario “BABAT RUMPUT” Terhadap Fundamentalis Islam
Perkembangan kondisi pasca pernyataan Pangdam IV Diponegoro "jika ada orang asing memakai sorban, jubah atau berjenggot, laporkan saja ke pihak keamanan", yang dikritisi banyak pihak sampai dengan hari ini, membuat saya tergelitik untuk membuat tulisan tentang keadaan yang semakin tidak nyaman atau istilahnya menekan Ummat Islam dalam banyak hal.
Nampaknya aparat semakin arogan dengan aksi-aksi seolah membela keselamatan rakyat, dengan alasan keamanan mereka menekan dakwah dan kegiatan para Ulama', Da'i, Kyai dan ustad, karena menurut mereka ini adalah metode pencegahan aksi teror. Ya, dengan kata lain semakin mempertegas tuduhan bahwa Islam itu sumber teror bagi masyarakat. Yang benar saja, bagaimana mungkin seorang yang sedang berdakwah diawasi terus menerus dengan alasan pencegahan.
Ini namanya melempar tuduhan secara serampangan dengan alasan yang sembrono pula. Kalau keadaannya tetap seperti ini, saya rasa hubungan antara aparat dan Ummat Islam nantinya akan semakin meruncing. Analisa saya, ini sengaja dilakukan aparat sebagai bagian dari skenario "babat rumput" terhadap Islam yang dinilai aparat masuk kategori garis keras atau radikal.
Kita ini kan katanya negara demokrasi, berarti kalau aparat saja bisa lempar tuduhan semudah itu demikian pula saya sebagai rakyat yang punya hak untuk menganalisa satu keadaan. Lanjutan dari analisa saya adalah, bila keadaan yang "sengaja" dibikin runcing ini berhasil, pasti akan ada bentrokan antara aparat (misalnya sengaja dibentuk satu pasukan khusus yang namanya apa saja) dengan para pendakwah Islam tadi. Alasannya kan sudah jelas, dakwahnya dinilai provokatif dan membahayakan negara.
Nanti bisa saja penjara penuh dengan para tokoh agama Islam, atau yang lebih sadis bisa saja nyawa para pendakwah ini terancam karena dinilai dakwahnya keras. Terjadi lagi deh pembantaian Tanjung Priok kedua, dan pembantaian lain yang alasannya melindungi negara. Terus sebenarnya demokrasinya itu bagian mana? Ya namanya masih otoriter dong.
Lebih gawat lagi, Ummat Islam tidak akan tinggal diam, karena yang diincar ini kelihatannya Islam yang fundamentalis, yang masih berpegang dengan Islam klasik bukan yang liberal. Mana mungkin tokoh Islam liberal bakal bentrok dengan aparat, karena yang ingin dikembangkan ke depan Islam model liberalisme, sekularisme dan sejenisnya.
Kalau Islam yang menjalankan sunnah seperti berjanggut, memakai sorban dan sunnah lainnya yang tampak lewat penampilan fisik dituduh teroris, lantas yang Islam "baik-baik" ya sudah pasti yang pakai dasi, yang berpakaian tidak seperti sunnah Nabi SAW. Kan aneh, Ummat Islam digiring untuk semakin menjauhi sunnah Nabi karena berpenampilan fisik seperti anjuran Nabi SAW adalah gayanya teroris, kok tambah ngawur saja.
Jadi, ummat Islam juga waspada terhadap pengawasan model begini, targetnya aparat sepertinya memang sekalian saja agar terjadi bentrok dengan mereka, biar sekali babat langsung beres, tokoh Islam radikal diberangus dengan alasan membela kepentingan bangsa.
Mudah-mudahan perkiraan / analisa saya ini salah, namun Ummat Islam saya harap tetap waspada terhadap aparat yang mulai mengusik ketentraman dan martabat Ummat Islam.
Wassalam.
Salim Syarief MD dikutip from (www.Arrahmah.com)
Cari Blog Ini
Pengikut
my recomendation
www.situsbersih.com
www.harunyahya.com
www.mediaummat.com
www.pks-kalsel.com
www.hizbut-tahrir.or.id
www.arrahmah.wordpress.com
www.warungmp3.com
www.facebook.com
www.friendster.com
Category
- kemenangan (1)
Sabtu, 29 Agustus 2009
30 Oct 08 - 6:30 pm
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bacaan GauL n Islami
- Creation man
- cowok jelek
- cinta itu apa sih
- Buat_Para_Pria
- berpikir_mendalam
- BERAPA_BESAR_BOBOT_SEBUAH_DOA
- BELAJAR_DARI_KELUARGA_MUTAMMIMUL_ULA.
- Belajar_dari_Ambisi_Singapura_Menguasai_Dunia
- Bekerja_ala_SOHO
- Bagus_untuk_direnungkan
- Bagus_loh_untuk_dibaca
- Atasi_Kejenuhan_Dari_Rutinitas
- Arti_Buah
- Apakah_tuhan_menciptakan_kejahatan
- Apa_sih_nilai_lebih_naik_pesawat.
- Anak2_Karbitan_Patut_Direnungkan
- Alasan_orang_untuk_saling_jatuh_cinta
- Ahmadinejad_yg_sederhana
- 10_tanda_anda_salah_membeli_komputer
- memulai usaha sendiri
- Apa sih Bab 5
- 6 minggu 6 bulan 6 hari
- Allah itu ada
- Bacaan Inspirasi
Freee!! Silahkan berlangganan tuliskan email anda dibawah ini
Labels
- kemenangan (1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar